Selamat Datang di Dede's Blog

Rabu, 04 September 2013

Cowok Menang Milih. Cewek Menang Nolak


Disini ane cuma sekedar sharing gak ada maksud apa-apa. 
karena gak ada salahnya kalo kita saling berbagi.

Berikut sekilas bacaan yang akan membuka pikiran kita semua

Coba untuk merenung, kenapa beberapa bahkan mungkin banyak teman
wanitaku atau lebih tepatnya para wanita belum menemukan seorang pria yang bakal menjadi pasangan hidupnya. Padahal setahuku, bagaimanapun minus – nya seorang wanita (kalau ia menganggap dirinya demikian), paling tidak pernah satu kali “ditembak” pria, dengan kalimat ini, “Aku menyukaimu” atau “Bersediakah engkau menjalani hubungan yang lebih serius denganku?”.Kenapa aku bisa begitu yakin


 Banyak kisah nyata mirip Cinderella yang aku temukan. Ini benar- benar nyata! So real!! Bukan sinetron, bukan film. Sebut saja Maria Beatrix, gadis yang pernah dijuluki “si buruk rupa” dengan bentuk tangan dan kaki yang sama sekali tidak sempurna, menggunakan kursi roda, namun menemukan “pangeran” yang baik hati berdarah Inggris. Pria ini begitu setia mendampinginya bahkan berhasil mengajarinya berenang. Hari ini
mungkin mereka sudah menikah.

Ada juga Indrawati, manusia terpendek Indonesia yang pernah masuk MURI karena bisa melahirkan dengan normal. Kalau melihat bentuk fisiknya, sangat tidak sempurna, namun menemukan seorang suami dari kalangan terhormat dan sangat mencintainya dengan sepenuh hati. Di Bandung, juga memiliki narasumber si pelukis Patricia Saerang, seorang yang melukis dengan kakinya atau mulutnya karena tidak memiliki tangan. Namun menemukan pria berdarah Eropa yang sangat mencintainya. Hari ini mereka sudah menikah dan hidup bahagia.


 Setelah aku analisa, inilah inti permasalahannya:
Ternyata banyak wanita tidak tahu kuncinya. Untuk membuka baut ukuran 12, kita harus menggunakan kunci ring atau kunci pas dengan ukuran yang sama,12. Sebut saja hal apa lagi yang lain sebagai perumpamaan. Dari zaman Adam dan Hawa sampai sekarang, wanita memang didesain untuk tidak memulai terlebih dahulu dalam hal cinta. Ekstrimnya, wanita dilarang jatuh cinta terlebih dahulu dan mengejar – ngejar pria. Karena wanita memang tidak di desain untuk itu.


 Aku suka kata- kata ini : Cowok Menang Milih, Cewek Menang Nolak
 
Kedengarannya win- win solution. Ya, bisa begitu. Cowok memang bisa memilih wanita mana saja yang dia suka. Cowok bisa saja jatuh cinta dengan wanita mana saja yang hatinya memang “jatuh”. Toh, sampai hari ini jumlah cewek di dunia ini jauh lebih banyak dari Cowok. Cowok kalau nembak cewek ditolak, respon selanjutnya ada dua,
pertama : mencoba lagi untuk kedua, ketiga, keempat, atau kesekian kalinya atau kedua, tidak melanjutkan dan berkelana mencari yang lain lagi.


Toh, jumlah wanita jauh lebih banyak dari pria. Dan harga diri seorang pria tidak akan turun dan tercabik – cabik hanya karena cintanya ditolak. Karena pria seorang pejuang sejati, dia pasti akan mencoba dan mencoba lagi. Sampai dapat! “Emang cewek elo doang??” . Pikiran seperti itu ada kadang disana. Tetapi kalau wanita begitu agresif terhadap pria, lalu kemudian ditolak hehhee, Jawab sendiri kata yang tepat untuk itu.


Pria dan wanita sama- sama didesain untuk menjadi pemenang. Menang! Cowok menang milih, cewek menang nolak. Masalahnya sekarang banyak wanita yang mencoba untuk merubahnya menjadi : Cewek menang milih. Jadi kalau cewek menang milih, maka berarti Cowok menang nolak

Bagi para Cowok, kalau ditolak adalah hal yang biasa. Memang sedih untuk sesaat. Tapi tidak untuk meratapinya. Lagipula Cowok didesain lebih banyak “bermain” pikiran, daripada perasaan. Masalahnya, apakah para cewek siap kalau ditolak Cowok setelah “menang” milih Cowok yang mana aja

Para wanita, daripada engkau mencintai pria yang tidak mencintaimu, atau hanya sekedar berpura- pura mencintaimu, mengapa engkau tidak belajar mencintai pria yang sangat mencintaimu dan memperlakukanmu dengan begitu berharga? Mungkin awalnya engkau tidak begitu menyukainya. Namun jika mengingat bahwa ia begitu mencintaimu, mengapa wanita tidak mencoba untuk BELAJAR mencintainya dan memberinya kesempatan.

Percayalah bahwa dalam kamus pria tidak ada istilah BELAJAR mencintai.
Mau wanita yang ditujunya seperti apa, mau gemuk, mau pendek, mau rada tulalit atau sebut saja kekurangan lainnya, percayalah bahwa pria adalah makhluk yang jatuh cinta, bukan belajar untuk mencintai . Tetapi, wanita bisa BELAJAR mencintai. Tatkala melihat kegigihan seorang pria yang tidak pernah berhenti menaklukkan hatinya, tatkala melihat pengorbanan, perhatian dan kasih sayang yang diberikan, aku mendengar banyak kesaksian akhirnya wanita menyerah. Yang bijak adalah wanita yang jatuh cinta dengan pria yang terlebih dahulu jatuh cinta kepadanya. Bukan jatuh cinta dengan pria yang pura- pura jatuh cintanya kepadanya.


Bagi pria, Anda dilarang untuk berpura- pura jatuh cinta. Karena setelah engkau menjalaninya, lama- lama pura- pura itu akan hilang dan engkau pasti akan berkelana mencari cinta yang lain. Bukan yang pura- pura. Karena bagaimanapun engkau tidak bisa membohongi dirimu sendiri.

Para pria tidak dibenarkan untuk menjadi begitu brengsek dan memanfaatkan wanita yang jatuh cinta kepadanya, sementara itu sendiri punya cinta yang lain. Para pria tidak dibenarkan menjadi begitu bejat untuk memanfaatkan uang, fasilitas dan materi yang diberikan oleh wanita yang mencintainya, dengan harapan bisa mendapatkan cinta sang pria. Itu pria yang licik dan pengecut.

Untuk para wanita, mungkin kalian gelisah di usia yang hampir menginjak kepala tiga belum menemukan pasangan sejati. Mungkin ia sudah datang, tetapi Anda menolaknya. Karena memang anda didesain untuk “menang nolak”. Tetapi mungkin saja anda lupa kuncinya. Kuncinya adalah anda sebaiknya jangan memulai terlebih dahulu dan kalau sulit menjangkaunya, anda menjadi begitu agresif. Anda harus tahu kuncinya bahwa anda didesain untuk dicintai dan diperlakukan bak ratu. Bukan menjadi seorang yang mengejar – ngejar pria.

Jikalau ada seorang pria yang datang kepada kalian dan menyatakan cintanya, berpikirlah dua kali untuk menolaknya.” Jangan sampai anda menyesal di kemudian hari. Namun tidak menyarankan kalian untuk terburu – buru menjawab, “Ya”. Aku hanya mengatakan, “Berpikir dua kali terlebih dahulu untuk menolaknya.” Siapa tahu, ini cinta sejatimu.

Wanita, anda begitu berharga. Ciptaan terindah. Anda ditentukan untuk begitu
dicintai, dikagumi, dilindungi, dikasihi, diperhatikan, diayomi dan aku tidak tahu harus menyebutnya apa lagi, Kalian ditentukan untuk diperlakukan bak ratu setiap hari. Karena manusia ditentukan untuk hidup berpasang- pasangan, hai para wanita, bersiap- siaplah seorang pangeran cinta datang kepadamu, menyatakan betapa ia ingin menghabiskan waktunya bersamamu, dan memberikan seluruh cintanya kepadamu.


Namun, ketika pangeran cinta itu datang, apakah engkau akan langsung menolaknya? atau “berpikirlah dua kali untuk berkata ‘tidak’”, karena siapa tahu ini orang yang akan memperlakukanmu bak ratu. Tidak peduli bentuk fisikmu, tidak peduli tingkat pendidikanmu bahkan tidak peduli masa lalumu. Ia akan datang dengan kata- kata ini, “Aku mencintaimu walaupun.

Posted by arif Penyo on - Rating: 4.5

Kamis, 23 Februari 2012

Digital Map


Peta Dibedakan menjadi dua :
•    Peta dasar adalah peta yang menggambarkan detail detail alam dan buatan manusia dengan menggunakan suatu sistem koordinat dengan skala tertentu. Misalanya bangunan, jalan, sungai, jalan kereta api, garis kontur dll
•    Peta Tematik adalah peta yang menggambarkan suatu kebutuhan tertentu dari suatu organisasi atau perusahaan misalnya jaringan pipa, lokasi pelanggan, lokasi Valve, Tee dll.
Peta Berdasarkan Isinya
•    Peta Hidrografi memuat informasi tentang kedalaman dan keadaan dasar laut serta informasi lainya yang diperlukan untuk navigasi pelayaran
•    Peta Geologi memuat informasi tentang keadaaan geologis suatu daerah, bahan bahan pembentuk tanah dll. Peta geologi umumnya juga menyajikan unsur peta topografi
•    Peta Kadaster memuat informasi tentang kepemilikan tanah beserta batas, luas dll
•    Peta Irigasi memuat informasi tentang jaringan irigasi disuatu wilayah
•    Peta Jalan memuat informasi tentang jejaring jalan pada suatu wilayah
•    Peta Kota memuat informasi tentang jejaring irigasi transportasi, drainase, sarana kota dll
•    Peta relief memuat informasi tentang bentuk permukaan tanah dan kondisinya
•    Peta Teknis memuat informasi umum tentang keadaan permukaan bumi yang mencakup kawasan tidak luas. Peta ini dibuat untuk pekerjaan perencanaan teknis skala 1:10 000 atau lebih besar
•    Peta Topografi memuat informasi umum tentang keadaan permukaan bumi beserta ketinggiannya menggunakan garis kontur. Peta topografi juga disebut peta dasar
•    Peta Geografi memuat informasi tentang ikhtisar peta, dibuat berwarna dengan skala kecil dari 1:100 000
Peta Berdasarkan Skalanya
•    Peta skala besar : skala peta 1 : 10 000 atau lebih besar
•    Peta skala sedang : skala peta 1 : 10 000 – 1 : 100 000
•    Peta skala kecil : skala peta lebih kecil dari 1 : 100 000
Peta tanpa skala kurang atau bahkan tidak berguna. Skala peta menunjukan ketelitian dan kelengkapan informasi yang tersaji dalam peta. Peta skala besar lebih teliti dan lebih lengkap dibandingkan peta skala kecil. Skala peta bias dinyatakan dengan persamaan (engineer’s scale), perbandingan atau skala numeris (numeris or fractional scale) atau skala fraksi dan grafis (graphical scale)
Standar Peta
Supaya peta mudah dibaca dan dipahami, maka aneka ragam informasi peta pada skala tertentu harus disajikan dengan cara cara tertentu, yaitu:
Simbol digunkan untuk membedakan bebbagai obyek, misalnya jalan, sungai rel dan lain lain, daftar kumpulan simnol pada suatu peta disebut legenda
Warna digunakan untuk membedakan atau merincikan lebih jauh dari symbol suatu obyek, misalnya laut yang lebih dalam diberi warna lebih gelap, berbagai kelas jalan diberi warna yang berbeda beda
Peta atau Spatial dimodelkan pada GIS
•    GIS data : mempunyai salah satu refrensi baik itu explicit maupun implicit
•    Geographic information systems bekerja dengan dua tipe data geographic yaitu vector dan raster
Photobucket
Vector Data Model
Vector features (Geographic objects with vectoe geometry) adalah suatu type data geographic yang multi guna dan sering dipakai sebagai representasi feature dengan mempunyai ciri ciri tersendiri seperti jalan, sungai, Negara, kavling dll
Dalam bentuk vector, feature secara spatial direpresentasikan sebagai titik, garis, polygon atau anotasi yang diorganisasi dalam feature class. Tiga Dimensi features dapat juga disajikan dengan menggunakan multipatch geometries.
Photobucket
Layer dalam Spatial Data
GIS menyimpan informasi tentang real world sebagai koleksi dari layer layer
PhotobucketPhotobucket
Format dalam Spatial Data
ArcGIS mempunyai kemapuan mengakses data GIS dalam berbagai macam format dan menggunakan multiple database dan file base dataset secara concurrent
PhotobucketPhotobucket
Attribute Data
Sebagai tambahan penyajian geographic, GIS datasets meliputi traditional tabular attribute yang menggambarkan geographic objects. Banyak tables dapat dilinkan dengan mengunakan sederetan common fiel atau key. Table dan relationships play a key role dalam GIS data models.
Photobucket

Bagaimana Data Spatial Diperoleh

Photobucket
Methode Survey Terestis
Ada dua cara mendapatkan pengambilan data survey, dilihat dari teknologinya, yaitu:
•    Metode Konvensional, menggunakan Peralatan konvensional dan data-data hasil ukuran ditulis diatas kertas dan dihitung setelah itu digambar diatas kertas untuk selanjutnya didigitasi. Peralatan yang digunkan biasanya Wild T-0, Wild  T-2 dan lainya.
•    Metode Digital, mengunakan peralatan peralatan yang serba automatik, data yang didapat bias langsung di download menjadi bentuk digital.

Peralatan Survey Terestis

Photobucket
Methode Pengukuran Kerangka Dasar
Titik Triangulasi
Pengadaan kerangka dasar horizontal di Indonesia dimulai di pulau jawa oleh belanda pada tahun 1862. Titik titik kerangka dasar horizontal buatan belanda ini dikenal sebagai titik triangulasi. Hingga tahun 1936, pengadaan titik triangulasi oleh belanda ini mencakup pulau jawa dengan datum genuk, pantai Barat Sumatra dengan Datum padang, Sumatar Selatan dengan Datum Gunung Dempo, Pantai Timur Sumatra dengan Datum Serati, Kepualuan Sunda Kecil dengan Datum Gunung Limpuh, Sulawesi dengan Datum Moncong Lowe, Kepulauan Riau dan Lingga dengan Datum Gunung Limpuh dan Kalimantan Tenggara dengan datum Gunung Segara.
Jaringan Kerangka Geodesi Nasional (JKGN)
•    Dimulai oleh Bakosurtanal tahun 1974
•    Penetapan Datum Padang sebagai Datum Indonesia 1974 atau sering disebut DI’74
•    Jaring Kontrol Geodesi (horizontal) Nasional yang mencakup seluruh wilayah Indonesia, berkesinambungan secara geometris, satu datum homogin dalam ketelitian.
•    Pengadaan JKG(H)N ini mengunakan teknologi Global Positioning System (GPS), dan datum yang digunakan mengacu pada sistem ellipsoid refrensi WGS 84
•    Ketelitian relative jarak basis antar titik titik JKG(H)N Orde 0 (nol) mencapai fraksi 1×10-7 hingga 1×10-8 ppm, dengan simpangan baku dalam fraksi sentimeter, JKG(H)N Orde 0 meliputi 60 titik/station.
•    Jejaring JKG(H)N Orde 0 diperapat dengan cara serupa dan disebut JKG(H)N Orde 1 yang ditempatkan di setiap kabupaten dan mudah pencapaianya. Ketelitian relative jarak basis antar titik titik JKG(H)N Orde 1 mencapai fraksi 2×10-6 hingga 1×10-7 ppm, dengan simpangan baku < 10 cm.

JKGN Orde 2 dan Orde 3 (BPN)

•    Badan Pertanahan Nasional (BPN) mulai tahun 1996 menetapkan DGN-95 sebagai datum rujukan pengukuran dan pemetaan di lingkungan BPN dengan perwujudanya berupa pengadaan Jaring Kontrol Geodesi Nasional Orde 2, Orde 3, dan Orde 4.
•    Kerapatan titik titik JKGN Orde 2 kurang lebih bekisar antara 2 sampai dengan 10 km, dan 1 sampai 2 km untuk Orde 3, kedua kelas JKGN BPN ini diukur dengan mengunakan teknik GPS, diikatkan dan diperiksa hasil ukuranya ke ke titik titik JKGN Bakosurtanal Orde 0 dan 1. Posisi horizontal (X,Y) JKGN BPN dalam bidang datar dinyatakan dalam sistem proyeksi peta TM-3, yaitu sistem proyeksi tranverse mercator dengan lembar zone 3ยบ. Khusus untuk JKGN BPN Orde 4 dengan kerapatan hingga mencapai 150 m, pengukuranya dilakukan menggunakan cara polygon yang terikat dan terperiksa pada JKGN BPN Orde 3 serta hitungan perataannya.
Methode Fotogrametri
Photobucket
Fotogrametri

Photobucket

Metode Remote Sensing
Photobucket
Untuk Aplikasi Utilliti
Photobucket
Hasil Mapping dengan Citra Satelit

Photobucket

Contoh Citra
Photobucket
Mosaicing
Menggabungkan data citra dari beberapa kelompok dan melakukan tonal balancing (penyeimbang warna dan tampilan)
Photobucket
Proses Rektifikasi
Melakukan pengikatan posisi citra dengan koordinat acuan
Sebelum
Photobucket
Sesudah
Photobucket
Konversi Data
Photobucket

Kualitas Data Spatial Peta untuk Poligon

•    Tidak boleh overlap satu layer untuk tipe polygon
•    Tidak boleh mempunyai gap antar polygon berimpit
•    Tidak boleh ada polygon yang bertumpuk
•    Untuk polygon yang berada class harus tercover
•    Harus mengcover dengan feature lain yang berbeda tipe.
Kualitas Data Spatial Peta untuk Line
•    Tidak boleh overlap satu layer untuk tipe line
•    Tidak boleh membentuk intersect dari feature class yang sama
•    Tidak boleh ada dangles
•    Tidak boleh ada psudonode
•    Tidak boleh mempunyai intersect dan ruang untuk bertemu titik
•    Tidak boleh overlap antar dua line, misalnya jalan dengan rel kereta
•    Feature Line Class satu harus berimpit feature line class yang lain
Kualitas Data Spatial Peta untuk Point
•    Titik harus masuk dalam satu boundery dari polygon
•    Titik harus masuk dalam polygon
•    Titik harus ada dalam endpoint
•    Point harus ada dalam feature line class lain



dikutip dari : http://zulabrar.wordpress.com

Selasa, 24 Januari 2012

daftar negara di dunia

Daftar nama-nama negara di bawah ini adalah nama-nama negara yang terdaftar dalam organisasi PBB atau perserikatan bangsa-bangsa hingga bulan juni 2006 yang berjumlah 192 negara. PBB adalah sebutan dalam bahasa indonesia untuk united nations yang biasa disingkat dengan UN saja. Sifat daftar negara ini dapat berubah-ubah kapan saja. Selain nama negara juga terdapat tanggal negara tersebut mulai bergabung atau masuk dan terdaftar sebagai negara anggota PBB.
Daftar negara anggota PBB / UN :
Afganistan – terdaftar sejak 19 November 1946
Afrika Selatan – terdaftar sejak 7 November 1945
Republik Afrika Tengah – terdaftar sejak 20 September 1960
Albania – terdaftar sejak 14 Desember 1955
Aljazair – terdaftar sejak 8 Oktober 1962
Amerika Serikat – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Andorra – terdaftar sejak 28 Juli 1993
Angola – terdaftar sejak 1 Desember 1976
Antigua dan Barbuda – terdaftar sejak 11 November 1981
Arab Saudi – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Argentina – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Armenia – terdaftar sejak 2 Maret 1992
Australia – terdaftar sejak 1 November 1945
Austria – terdaftar sejak 14 Desember 1955
Azerbaijan – terdaftar sejak 2 Maret 1992
Bahama – terdaftar sejak 18 September 1973
Bahrain – terdaftar sejak 21 September 1971
Bangladesh – terdaftar sejak 17 September 1974
Barbados – terdaftar sejak 9 Desember 1966
Belanda – terdaftar sejak 10 Desember 1945
Belarus – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Belgia – terdaftar sejak 27 Desember 1945
Belize – terdaftar sejak 25 September 1981
Benin – terdaftar sejak 20 September 1960
Bhutan – terdaftar sejak 21 September 1971
Bolivia – terdaftar sejak 14 November 1945
Bosnia Herzegovina – terdaftar sejak 22 Mei 1992
Botswana – terdaftar sejak 17 Oktober 1966
Brasil – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Britania Raya – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Brunei – terdaftar sejak 21 September 1984
Bulgaria – terdaftar sejak 14 Desember 1955
Burkina Faso – terdaftar sejak 20 September 1960
Burundi – terdaftar sejak 18 September 1962
Chad – terdaftar sejak 20 September 1960
Chili – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Ceko – terdaftar sejak 19 Januari 1993
Denmark – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Djibouti – terdaftar sejak 20 September 1977
Dominika – terdaftar sejak 18 Desember 1978
Republik Dominika – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Ekuador – terdaftar sejak 21 Desember 1945
El Salvador – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Eritrea – terdaftar sejak 28 Mei 1993
Estonia – terdaftar sejak 17 September 1991
Ethiopia – terdaftar sejak 13 November 1945
Fiji – terdaftar sejak 13 Oktober 1970
Filipina – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Finlandia – terdaftar sejak 14 Desember 1955
Gabon – terdaftar sejak 20 September 1960
Gambia – terdaftar sejak 21 September 1965
Georgia – terdaftar sejak 31 Juli 1992
Ghana – terdaftar sejak 8 Maret 1957
Grenada – terdaftar sejak 17 September 1974
Guatemala – terdaftar sejak 21 November 1945
Guinea Khatulistiwa – terdaftar sejak 12 November 1968
Guinea – terdaftar sejak 12 Desember 1958
Guinea Bissau – terdaftar sejak 17 September 1974
Guyana – terdaftar sejak 20 September 1966
Haiti – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Honduras – terdaftar sejak 17 Desember 1945
Hongaria – terdaftar sejak 14 Desember 1955
Islandia – terdaftar sejak 19 November 1946
India – terdaftar sejak 30 Oktober 1945
Indonesia – terdaftar sejak 28 September 1950
Iran – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Irak – terdaftar sejak 21 Desember 1945
Irlandia – terdaftar sejak 14 Desember 1955
Israel – terdaftar sejak 11 Mei 1949
Italia – terdaftar sejak 14 Desember 1955
Jamaika – terdaftar sejak 18 September 1962
Jepang – terdaftar sejak 18 Desember 1956
Jerman – terdaftar sejak 18 September 1973
Kamboja – terdaftar sejak 14 Desember 1955
Kamerun – terdaftar sejak 20 September 1960
Kanada – terdaftar sejak 9 November 1945
Kazakhstan – terdaftar sejak 2 Maret 1992
Kenya – terdaftar sejak 16 Desember 1963
Kepulauan Marshall – terdaftar sejak 17 September 1991
Kepulauan Solomon – terdaftar sejak 19 September 1978
Kiribati – terdaftar sejak 14 September 1999
Kolombia – terdaftar sejak 5 November 1945
Komoro – terdaftar sejak 12 November 1975
Republik Kongo – terdaftar sejak 20 September 1960
Republik Demokratik Kongo – terdaftar sejak 20 September 1960
Kosta Rika – terdaftar sejak 2 November 1945
Kroasia – terdaftar sejak 22 Mei 1992
Kuba – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Korea Selatan – terdaftar sejak 17 September 1991
Korea Utara – terdaftar sejak 17 September 1991
Kuwait – terdaftar sejak 14 Mei 1963
Kirgizia – terdaftar sejak 2 Maret 1992
Laos – terdaftar sejak 14 Desember 1955
Latvia – terdaftar sejak 17 September 1991
Lebanon – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Lesotho – terdaftar sejak 17 Oktober 1966
Liberia – terdaftar sejak 2 November 1945
Libya (Arab Jamahiriya) – terdaftar sejak 14 Desember 1955
Liechtenstein – terdaftar sejak 18 September 1990
Lituania – terdaftar sejak 17 September 1991
Luxemburg – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Macedonia (Yugoslavia Lama) – terdaftar sejak 8 April 1993
Madagaskar – terdaftar sejak 20 September 1960
Malawi – terdaftar sejak 1 Desember 1964
Malaysia – terdaftar sejak 17 September 1957
Maladewa – terdaftar sejak 21 September 1965
Mali – terdaftar sejak 28 September 1960
Malta – terdaftar sejak 1 Desember 1964
Maroko – terdaftar sejak 12 November 1956
Mauritania – terdaftar sejak 27 Oktober 1961
Mauritius – terdaftar sejak 24 April 1968
Mesir – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Meksiko – terdaftar sejak 7 November 1945
Mikronesia – terdaftar sejak 17 September 1991
Moldavia – terdaftar sejak 2 Maret 1992
Monako – terdaftar sejak 28 Mei 1993
Mongolia – terdaftar sejak 27 Oktober 1961
Montenegro – terdaftar sejak 28 Juni 2006
Mozambik – terdaftar sejak 16 September 1975
Myanmar – terdaftar sejak 19 April 1948
Namibia – terdaftar sejak 23 April 1990
Nauru – terdaftar sejak 14 September 1999
Nepal – terdaftar sejak 14 Desember 1955
Nikaragua – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Niger – terdaftar sejak 20 September 1960
Nigeria – terdaftar sejak 7 Oktober 1960
Norwegia – terdaftar sejak 27 November 1945
Oman – terdaftar sejak 7 Oktober 1971
Pakistan – terdaftar sejak 30 September 1947
Palau – terdaftar sejak 15 Desember 1994
Panama – terdaftar sejak 13 November 1945
Pantai Gading – terdaftar sejak 20 September 1960
Papua Nugini – terdaftar sejak 10 Oktober 1975
Paraguay – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Perancis – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Peru – terdaftar sejak 31 Oktober 1945
Polandia – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Portugal – terdaftar sejak 14 Desember 1955
Qatar – terdaftar sejak 21 September 1971
Rumania – terdaftar sejak 14 Desember 1955
Rusia – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Rwanda – terdaftar sejak 18 September 1962
Saint Kitts dan Nevis – terdaftar sejak 23 September 1983
Saint Lucia – terdaftar sejak 18 September 1979
Saint Vincent dan Grenadines – terdaftar sejak 16 September 1980
Samoa – terdaftar sejak 15 Desember 1976
San Marino – terdaftar sejak 2 Maret 1992
Sao Tome dan Principe – terdaftar sejak 16 September 1975
Selandia Baru – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Senegal – terdaftar sejak 28 September 1960
Serbia – terdaftar sejak 1 November 2000
Seychelles – terdaftar sejak 21 September 1976
Sierra Leone – terdaftar sejak 27 September 1961
Singapura – terdaftar sejak 21 September 1965
Siprus – terdaftar sejak 20 September 1960
Slovakia – terdaftar sejak 19 Januari 1993
Slovenia – terdaftar sejak 22 Mei 1992
Somalia – terdaftar sejak 20 September 1960
Spanyol – terdaftar sejak 14 Desember 1955
Sri Lanka – terdaftar sejak 14 Desember 1955
Sudan – terdaftar sejak 12 November 1956
Suriah – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Suriname – terdaftar sejak 4 Desember 1975
Swaziland – terdaftar sejak 24 September 1968
Swedia – terdaftar sejak 19 November 1946
Swiss – terdaftar sejak 10 September 2002
Tajikistan – terdaftar sejak 2 Maret 1992
Tanjung Verde – terdaftar sejak 16 September 1975
Tanzania – terdaftar sejak 14 Desember 1961
Thailand – terdaftar sejak 16 Desember 1946
Tiongkok / Cina – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Timor Timur – terdaftar sejak 27 September 2002
Togo – terdaftar sejak 20 September 1960
Tonga – terdaftar sejak 14 September 1999
Trinidad Tobago – terdaftar sejak 18 September 1962
Tunisia – terdaftar sejak 12 November 1956
Turki – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Turkmenistan – terdaftar sejak 2 Maret 1992
Tuvalu – terdaftar sejak 5 September 2000
Uganda – terdaftar sejak 25 Oktober 1962
Ukraina – terdaftar sejak 24 Oktober 1945
Uni Emirat Arab – terdaftar sejak 9 Desember 1971
Uruguay – terdaftar sejak 18 Desember 1945
Uzbekistan – terdaftar sejak 2 Maret 1992
Vanuatu – terdaftar sejak 15 September 1981
Venezuela – terdaftar sejak 15 November 1945
Vietnam – terdaftar sejak 20 September 1977
Yaman – terdaftar sejak 30 September 1947
Yordania – terdaftar sejak 14 Desember 1955
Yunani – terdaftar sejak 25 Oktober 1945
Zambia – terdaftar sejak 1 Desember 1964
Zimbabwe – terdaftar sejak 25 Agustus 1980


dikutip dari :Ensiklopedia

Sabtu, 21 Januari 2012

Komet Lovejoy Menuju Matahari

Sebuah peristiwa langit yang amat jarang terjadi segera datang pada Jumat pagi hari 16 Desember 2011 besok. Sebuah komet dengan ukuran hampir menyamai stadion GBK Senayan bakal melintas sangat dekat dengan Matahari dalam perjalanan mengelilingi bintang pusat tata surya tersebut. Demikian dekatnya sehingga komet hanya melintas sejauh 131 ribu km saja dari permukaan Matahari dan secara teknis sudah memasuki atmosfer bintang tersebut. Dengan kata lain, komet ini akan “menabrak” Matahari.

Komet Lovejoy dalam sepasang citra, diambil pada dua kesempatan berbeda. Sumber : Spaceweather.com
Komet itu adalah komet Lovejoy. Dalam penandaan astronomi, komet ini memiliki identitas C/2011 W3. Ditemukan pada 27 November 2011 melalui survei langit oleh astronom Terry Lovejoy (Australia), komet ini merupakan be4nda langit anggota tata surya yang memiliki orbit sangat lonjong dengan periode cukup panjang. Sebagai gambaran, titik terdekat orbit komet ini hanya sejauh 0,83 juta km dari pusat Matahari sementara titik terjauhnya melambung hingga sejauh 16.500 juta km dari Matahari atau tiga kali lipat lebih jauh dibanding planet kerdil Pluto. Dengan bentuk orbit demikian, maka agar dapat mengedari Matahari dalam satu putaran penuh, komet Lovejoy membutuhkan waktu 413 tahun. Profil orbitnya mengindikasikan komet Lovejoy masih sekeluarga dengan komet Ikeya-Seki yang demikian populer hampir setengah abad silam. Komet terakhir dijuluki lintang kemukus dinihari dan mewarnai hari-hari transisi Indonesia dari orde lama ke orde baru seiring peristiwa G 30 S dan efek-efek lanjutannya.
Penyelidikan lebih lanjut mengungkap komet ini berbentuk gumpalan besar dengan diameter 200 m. Sesuai dengan sifat dasar komet pada umumnya, maka gumpalan ini pun merupakan kumpulan debu, tanah liat, es dan bekuan senyawa-senyawa gampang menguap seperti karbondioksida, amoniak, metana dan sebagainya yang saling terikat satu sama lain sebagai materi menyerupai batu apung (pumice) yang densitasnya lebih ringan dibanding air. Artinya, jika kota meletakkan komet Lovejoy ini di samudera secara hati-hati, ia bakal mengapung !

Kurva kecemerlangan komet Lovejoy vs waktu. Nampak pada puncaknya, komet ini berpotensi lebih terang dibanding Bulan purnama
Komet pun pada umumnya akan lebih aktif ketika lebih dekat ke Matahari. Ini disebabkan mulainya terjadi penguapan pada es dan bekuan senyawa
gampang menguapnya yang membentuk gas. Akumulasi gas lantas mengalir keluar dari dalam komet melalui retakan-retakan yang terbentuk dan tersembur ke angkasa sekitarnya layaknya letusan gunung berapi. Semburan ini juga membawa butir-butir debu dan tanah liat, yang lantas menyusun atmosfer dan ekor komet. Pantulan sinar Matahari pada debu-debu ini menjadikan atmosfer dan ekor komet terlihat, yang amat mengesankan betuknya karena tidak dimiliki benda langit lainnya di tata surya.
Komet Lovejoy pun demikian. Seiring kian mendekati Matahari, komet pun menampakkan atmosfer dan ekornya pula, yang kian lama kian terang. Bahkan prediksi memperlihatkan komet ini berpotensi menjadi komet paling terang di 2011, yang kecemerlangannya menyamai planet Venus di kala senja/fajar atau bahkan lebih. Bahkan tidak menutup kemungkinan komet ini bakal seterang Bulan purnama.Sehingga pada puncaknya nanti komet ini berpotensi menjadi benda langit paling terang relatif yang kedua di tata surya kita setelah Matahari.
Sayangnya, terlalu dekatnya posisi komet dengan Matahari membuat kita tak mungkin menyaksikan komet secara langsung. Butuh peralatan khusus untuk itu. Namun era penerbangan antariksa menyajikan kemugkinan lain. Dengan satelit-satelit pemntau Matahari yang bekerja 24 jam penuh masih tetap memantau Matahari secara rutin, maka komet Lovejoy ini bakal muncul dalam citranya. Misalnya dalam satelit SOHO (Solar and Heliospheric Observatory) yang telah bertengger di orbitnya sejak 1995 hingga sekarang. Analisis citra satelit SOHO pada instrumen koronagrafnya (http://sohowww.nascom.nasa.gov/data/realtime/c3/512/) memperlihatkan komet Lovejoy telah muncul di medan pandang satelit ini sejak 14 Desember 2011 pukul 15:30 WIB. Situasi ini akan terus berlangsung hingga komet mencapai titik terdekatnya ke Matahari di 16 Desember mendatang.

Komet Lovejoy dalam citra satelit SOHO 14 Desember 2011, nampak sebagai garis putih di bagian bawah
Dengan lintasan yang terlalu dekat terhadap Matahari, komet ini diperkirakan takkan bertahan lama. Selain panas Matahari mencapai titik ekstrim yang membuat seluruh es dan bekuan didalamnya bakal menguap semua, perbedaan suhu antara bagian komet yang diterpa sinar matahari dn yang tidak akan sangat besar sehingga menyebabkan pemuaian tak seragam yang mampu meremukkan komet. Jika itu yang terjadi, komet Lovejoy akan menemui kematiannya segera pada 16 Desember 2011 besok.
Komet menubruk Matahari maupun benda-benda langit di tata surya bukanlah peristiwa aneh, meski sangat jarang terjadi. Peristiwa tubrukan komet terakhir yang fenomenal terjadi 17 tahun silamnya, tepatnya tatkala komet Shoemaker-Levy 9 menubruk Jupiter pada Juli 1994. Tubrukan komet dengan Matahari tak berdampak signifikan. Namun dengan planet sekecil Bumi, akan sangat berdampak. Kejadian 65 juta tahun silam, yakni tersapunya kehidupan dinosaurus dan 76 % makhluk hidup Bumi lainnya secara mendadak setelah merajai dunia demikian lama disebabkan oleh hantaman komet berukuran 10 km di Semenanjung Yucatan purba. Terbentuklah kawah raksasa berdiameter 200 km atau lebih, diiringi semburan debu yang menggelapkan Bumi selama beberapa tahun, menghentikan fotosintesis sekaligus menumpas hewan-hewan yang menjadi konsumennya.



Dikutip dari :

Kamis, 19 Januari 2012

Penerapan Teknologi Inderaja Di Bidang Pemetaan

Pemanfaatan foto udara/citra hasil penginderaan untuk kegiatan pemetaan merupakan kegiatan yang umum dilakukan pada saat sekarang. Kegiatan pemetaan menggunakan foto udara lebih mudah dilakukan daripada pemetaan secara manual. Beberapa keunggulan pemetaan menggunakan teknologi inderaja antara lain :
  • Hasil inderaja dapat digunakan untuk memetakan daerah yang sangat luas dengan cepat, pemetaan manual biasanya hanya digunakan untuk memetakan daerah yang sangat sempit.
  • Berbiaya lebih murah.
  • Dapat memetakan bermacam-macam peta tematik sekaligus
  • Proses pembuatan lebih cepat
Salah satu contoh pemanfaatan teknologi inderaja untuk kegiatan di bidang pemetaan misalnya untuk pemetaan daerah rawan genangan air di wilayah Jakarta. Untuk membuat peta ini diperlukan lebih dahulu foto udara wilayah Jakarta untuk di interpretasi lebih lanjut.
Foto Udara Wilayah Jakarta
Foto Udara Wilayah Jakarta

Tahapan dalam pemetaan menggunakan hasil inderaja ini dengan membuat pola dengan menggunakan data inderaja yang di awali dengan penggabungan foto udara dalam bentuk mozaik guna membatasi wilayah yang akan dipetakan.
Dari foto udara wilayah Jakarta misalnya di interpretasi pada tempat-tempat yang :
  • Memiliki ketinggian lebih rendah/sama dari permukaan air laut.
  • Berbentuk cekungan/basin.
  • Terletak di bantaran/pinggiran sungai.
  • Permukiman padat
  • Tidak memiliki lahan terbuka.
  • Tidak memiliki daerah resapan air
Wilayah yang diinterpretasi tersebut kemudian dideliniasi untuk membedakan dengan wilayah yang tidak rawan tergenang. Hasil deliniasi kemudian dapat dibuat dan diproses lebih lanjut menjadi peta daerah rawan genangan air.
Peta Daerah Rawan Genangan Air
Peta Daerah Rawan Genangan Air





 dikutip dari : http://andimanwno.wordpress.com